Senin, 08 Juni 2015

Stereotype dalam Psikologi Sosial



Apakah perbedaan merupakan hal yang salah?


            Indonesia merupakan negara yang berpenduduk ke-4 terbesar didunia dan sekaligus menjadi negara dengan keberagaman budaya terbanyak di dunia. Jadi seharusnya perbedaan sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. Ditambah lagi semboyan negara Indonesia adalah “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “berbeda-beda tetapi tetap satu”.
            Tetapi dengan beragamnya budaya yang ada, itu memicu berbagai konflik. Salah satunya konflik orang keturunan tionghua dan keturunan peribumi. Mengapa selalu ada konflik? Konflik terjadi karena adanya perbedaan, termasuk perbedaan warna kulit, bahasa, gaya hidup, kebiasaan, dan lain-lain. Lalu APAKAH PERBEDAAN MERUPAKAN HAL YANG BURUK?
            Bagi orang-orang terpelajar dan berpendidikan, jawaban mereka adalah BUKAN HAL YANG BURUK. Mereka telah memahami bahwa memang Indonesia adalah negara dengan beragam budaya dan tanpa keberagaman terbesut, tidak bisa disebut Indonesia. Tapi mengapa selalu ada konflik bahkan antar orang-orang terpelajar yang berbeda budaya? Jawaban yang paling masuk akal adalah STEREOTIP, PRASANGKA, dan DISKRIMINASI (BIBIT KONFLIK) yang diberikan oleh orang tua dan orang-orang didekatnya. *Stereotip adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Contohnya orang batak cenderung dinilai galak.
            Seorang anak pertama kali berinteraksi dengan keluarganya, ia mendapatkan berbagai informasi dari sana. Pada anak keturunan tionghua, selalu diajarkan kalau bisa jangan bermain dengan anak peribumi, sebaliknya juga begitu, pada anak keturunan peribumi selalu diajarkan kalau bisa jangan bermain dengan anak keturunan tionghua. Itu merupakan BIBIT KONFLIK yang orangtua tanamkan kepada anaknya. Dan seiring berjalannya waktu anak tersebut MENDISKRIMINASI anak lain alias MEMILIH-MILIH TEMAN yang berujung pada saat ia dewasa cenderung berkonflik.
              Jadi marilah terima perbedaan-perbedaan dalam kehidupan kita, dan ajarkan pada anak-anak kita untuk tidak memilih-milih teman (kecuali yang berperilaku negatif). Jangan tanamkan bibit konflik pada anak kita, agar nantinya saat dewasa ia tidak menuai konflik dari apa yang kita tanam. Dan jangan ajarkan bahwa perbedaan itu adalah hal yang buruk, KARENA SESUNGGUHNYA PERBEDAAN MERUPAKAN HAL YANG INDAH, YANG MENJADIKAN KITA BANGSA INDONESIA.

                     

Dibuat Oleh :
Johnson 13140011
Universitas Bunda Mulia - Psikologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar